Sebuah tabloid hiburan pernah membuat sebuah artikel
tentang “25 Album Indonesia terlaris sepanjang masa” yang kemudian
beredar luas di internet. Sayangnya artikel ini menuai ketidakpuasan
dari para pengamat musik karena dianggap kurang menggambarkan Album
terlaris yang sesungguhnya. Banyak album-album superhits yang tidak
dimasukkan dalam daftar ini. Sebagai contoh, Nike Ardilla yang albumnya
selalu menjadi best seller setiap tahun tak satupun masuk dalam daftar
ini. Hanya ada satu album dangdut yang masuk dalam daftar. Padahal sejak
akhir 70an hingga awal 90an album dangdut terasa begitu mendominasi
pasar kaset di Indonesia. Album-album yang penjualannya kurang dari satu
juta malah dimasukkan dalam daftar ini, padahal album yang terjual
jutaan kopi di indonesia jumlahnya mencapai lebih dari 50an album. Untuk
itulah saya membuat sebuah daftar yang saya susun untuk melengkapi
kekurangan itu. Mencari data penjualan album dari tahun tujupuluhan
hingga sekarang memang bukan perkara mudah. Mengingat di Indonesia
memang tak ada lembaga resmi yang mencatat data penjualan album yang
beredar. Namun saya tetap berusaha menelusuri artikel-artikel musik yang
beredar sejak tahun 70an, melongok forum-forum musik di internet,
menyimak wawancara dengan para pelaku musik , serta berdasarkan
pengalaman dan pengamatan pribadi. Saat menyusun daftar ini saya banyak
menemukan fakta-fakta menarik. Diantaranya Koes Plus yang telah
menciptakan lebih dari 900 lagu, Rhoma Irama yang disebut-sebut sebagai
Raja musik Asia, Sheila on 7 yang selama 40 minggu memuncaki tangga lagu
MTV, Nike Ardilla yang hampir semua album solonya terjual di atas 1
juta keping. Peterpan yang launching albumnya ditayangkan live di enam
stasiun televisi. Serta masih banyak lagi fakta menarik lainnya.
Mempelajari sejarah musik di Indonesia ternyata mengasyikkan. Saya
berharap generasi sekarang dan yang akan datang tidak melupakan para
musisi tempo dulu yang telah membesarkan musik Indonesia. Dalam daftar
ini saya memasukkan lebih banyak album. Bukan hanya 25 tapi saya
tambahkan menjadi “50 Album Indonesia terlaris Sepanjang Masa” Saya
sadar tulisan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya terbuka
untuk menerima masukan dari para pecinta musik Indonesia semua. Semoga
tulisan ini bisa menjadi kontribusi yang berarti bagi sejarah musik di
Indonesia.
1.NIKE ARDILLA – SANDIWARA CINTA (MUSIC PLUS, 1995) TERJUAL 5 JUTA KEPING
Pada tahun 1995 masyarakat indonesia menjadi saksi betapa dahsyatnya
penjualan album “Sandiwara Cinta” milik almarhumah Nike Ardilla. Pada
tahun itu album ini menjadi album wajib, yang rasanya harus dimiliki
semua orang. Di sebuah toko kaset album ini bisa terjual 100 keping per
hari. Tak heran bila album yang meraih kaset emas HDX Award 1996 ini
telah terjual lebih dari 5 juta keping, dan menjadi Album terlaris
sepanjang sejarah musik di Indonesia. Bahkan di Malaysia pun Album ini
menjadi album terlaris sehingga meraih Anugerah Emas. Kematian Nike
Ardilla yang begitu mendadak dan ditangisi jutaan orang memang menjadi
fenomena luar biasa, ini menjadi faktor penting larisnya album yang
disebut-sebut sebagai album terakhir Nike Ardilla ini. Seperti yang
ditulis Majalah Asia Week “ In Dead She Soared” . Memang benar adanya,
setelah kematiannya ia semakin bersinar. Kematiannya tak henti-hentinya
diberitakan berbagai media cetak, radio dan televisi selama tiga bulan.
Oplah penjualan semua media cetak yang memuat berita Nike Ardilla
meningkat tajam. Apapun pernak pernik tentang Nike Ardilla selalu laris
manis di pasaran. Begitu luar biasanya popularitas Nike Ardilla sehingga
wajahnya pun diabadikan dalam beberapa seri perangko, bukan cuma di
Indonesia tapi juga di negara bagian Rusia, Abkasia dan Tauva. Sampai
saat ini Nike Ardilla adalah satu-satunya penyanyi Indonesia yang
kelahiran dan kematiannya selalu diperingati setiap tahun.
2. NIKE ARDILLA – BINTANG KEHIDUPAN (PROYEK-Q, 1990) TERJUAL 4 JUTA KEPING
Nike ardilla mengawali karir dengan mengikuti berbagai festival nyanyi.
Hingga suatu ketika Deddy Dores mengendus bakatnya dan mengajaknya
rekaman. Maka dirilislah album pertama “Seberkas sinar” yang kemudian
meraih penghargaan BASF Award kaegori Pop Rock. Kehadiran cewek bernama
asli Raden Rara Nike Ratnadila di blantika musik Indonesia awalnya
menuai cibiran. Ia dianggap hanya menjual tampang. Saat itu Nike sering
dibanding-bandingkan dengan Anggun C. Sasmi yang memang memiliki suara
dahsyat khas rocker. Sebagai penyanyi rock suara Nike Ardilla dianggap
terlalu melankolis. Pada tahun 1990 ia merilis album kedua “Bintang
Kehidupan”. Sungguh luar biasa album ini menurut Deddy Dores terjual
mencapai 4 juta keping dan kembali meraih BASF Award Sebagai Album
terlaris 1990. Lagu kojo Bintang Kehidupan pun terdengar dimana-mana dan
merajai tangga lagu di seluruh Indonesia. Nama Nike Ardilla pun
semakin diperhitungkan dan melesat ke jajaran atas lady Rocker
Indonesia. Ia terpilih mewakili Indonesia di ajang Shanghai Music
Festival di China. Nike membawakan lagu Star of life dengan sangat
impresif sehingga ia berhasil menyisihkan peserta lain dari seluruh asia
dan berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih Best Performer
di Festival itu. “Star of life” adalah lagu Bintang Kehidupan yang
dirubah liriknya menjadi lirik berbahasa inggris. Hingga kini lagu
Bintang Kehidupan telah direcycle berkali-kali oleh banyak penyanyi,
yang terakhir diantaranya ada Baron soulmate dan Duo Maia.
3. PETERPAN – BINTANG DI SURGA (MUSICA, 2004) TERJUAL 3 JUTA KEPING
Lewat album keduanya yang bertitel “Bintang Di Surga” Peterpan berhasil
membuat rekor sebagai band Indonesia dengan penjualan album terbanyak.
Album ini total terjual mencapai tiga juta keping termasuk dari
beberapa negara tetangga. Nyaris semua lagu dalam album ini berhasil
menjadi hits. Sebut saja Ada apa denganmu, Mungkin Nanti, Kukatakan
dengan indah, dan Bintang di surga yang sepanjang tahun silih berganti
merajai chart musik. Lewat album ini pula Peterpan berhasil menunjukkan
kematangannya dalam bermusik. Peterpan sudah lepas dari bayang-bayang
band lain. Mereka memiliki warnanya sendiri. Khususnya Ariel sang
vokalis ia berhasil menemukan karakter vokalnya. Meski awalnya terdengar
agak ganjil, tapi nyatanya warna vokal ariel sangat disukai dan banyak
ditiru oleh vokalis-vokalis band baru. Kecerdikan Peterpan meramu nada
yang easy listening dan lirik puitis serupa mantera membuahkan banyak
penghargaan. Mereka berhasil memborong lima penghargaan di AMI Awards
2005, termasuk diantaranya lagu terbaik dan album terbaik. Di Negara
tetangga pun mereka jadi yang terpopuler dengan memenangkan penghargaan
di Anugerah Industri Musik Malaysia dan Anugerah Planet Muzik Singapura.
Bahkan di Malaysia Album ini menjadi album terlaris sepanjang tahun
2005 dan meraih 6 Platinum karena penjualannya mencapai 150 ribu
keping.
4. SHEILA ON 7 – KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN (SONY MUSIC, 2000) TERJUAL 2 JUTA KEPING
Kesuksesan Sheila on 7 lewat album pertama membuat pecinta musik
Indonesia penasaran dengan wonder band yang satu ini. Buktinya jauh-jauh
hari sebelum album keduanya beredar kasetnya sudah dipesan 200 ribu
kopi. Begitu single pertama “Bila Kau Tak Disampingku” dilepas pada 29
september 2000, seperti sudah diduga banyak orang lagu mereka segera
menjadi top request di radio. Namun yang menjadi hits terbesar dan
paling fenomenal dari album ini adalah single kedua mereka “Sephia” yang
berhasil merajai chart di seluruh Indonesia bahkan sebelum video
klipnya diputar di tv. Populernya lagu “Sephia” pun menarik minat sebuah
PH untuk dijadikan sinetron, maka muncullah sinetron Sephia yang
kemudian mengangkat nama Marcella Zalianty. Tak hanya sampai disitu,
lagu terbaik versi AMI Sharp Award 2001 ini pun menarik minat penyanyi
gaek Taiwan Chyi Chin untuk menyanyikan lagu itu dalam bahasa Taiwan.
Maka jadilah lagu karya Eross Chandra ini wara wiri di MTV China dengan
judul baru “Sophia”. Dalam waktu kurang dari setahun, tepatnya agustus
2001 album ini telah mencapai angka penjualan 1,7 juta keping di
Indonesia saja. Hingga saat ini total penjualan album “Kisah klasik
Untuk Masa Depan” mencapai lebih dari 2 Juta keping, termasuk dari
Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Malaysia sendiri album ini terjual
lebih dari 150 ribu keping, sebuah angka yang sulit dicapai oleh musisi
Malaysia sekalipun. Maka tak heran bila album Kisah Klasik Untuk Masa
Depan menjadi No.1 Hits of the World di Chart Billboard Malaysia.
5. JAMRUD – NINGRAT (LOGISS, 2000) TERJUAL 2 JUTA KEPING
Kalau ada album rock terlaris di Indonesia, itu adalah album “Ningrat”
milik Jamrud. Album ini terjual mencapai 2 juta keping. Pencapaian yang
sangat luar biasa bagi industri musik rock di Indonesia. Keberhasilan
ini tentu saja berkat kejelian mereka dalam mengemas nada-nada ringan
dalam balutan musik rock yang enak didengar. Juga karena lirik lagu yang
lugas, gampang diingat, dan yang pastinya nakal. Berkat album ini
Jamrud berhasil meraih penghargaan sebagai group rock terbaik, lagu rock
terbaik dan album rock terbaik dalam gelaran AMI Sharp Award 2001.
Semua lagu di album ini berhasil menjadi hits dan terdengar dimana-mana,
bahkan anak-anak kecil pun hapal lagu-lagu mereka meski lirik lagunya
“sangat dewasa “. Siapa yang tidak kenal lagu Surti Tejo , dokter
suster, ningrat, otak kotor, dan Pelangi di matamu. Bahkan lagu Pelangi
di matamu di jadikan soundtrack sinetron dengan judul yang sama. Ningrat
merupakan album keempat dari group asal Bandung ini. Mereka merilis
debut album pertama “Nekad” pada tahun 1996 yang terjual 200 ribu
keping. Pada tahun 1997 mereka merilis album kedua “Putri” yang terjual
300 ribu keping. Selanjutnya pada tahun 1999 mereka mengeluarkan album
ketiga yang bertajuk “Terima kasih”. Ternyata pasar makin menyukai karya
anak emas Log Zhelebor ini. Terbukti album ini terjual hingga 900 ribu
keping. Hingga puncaknya pada tahun 2000 mereka mengeluarkan album
Ningrat yang menjadi masterpiece dari band yang digawangi Azis M.S ini.
6. DIAN PIESESHA – TAK INGIN SENDIRI (JK RECORD, 1984) TERJUAL 2 JUTA KEPING
Nama Dian Piesesha mulai terangkat setelah ia bergabung
dengan perusahaan rekaman yang spesialis memproduksi album pop
melankolis, JK Record. Album pertamanya dibawah label JK Record “Aku
Cinta Padamu” terbilang cukup sukses. Album selanjutnya ”Bara api
senyummu” dan “Perasaan” kembali mencetak sukses. Puncaknya adalah
ketika penyanyi yang memiliki nama asli Diah Daniar ini merilis album
keempat yang berjudul “Tak Ingin Sendiri”. Album ini terjual lebih dari 2
juta keping. Lagu Tak ingin sendiri yang diciptakan oleh Pance Pondaag
ini begitu popular dimana-mana. Bahkan lagu ini dijadikan soundtrack
film dengan judul yang sama. Seluruh lagu di album ini berhasil menjadi
hits. Bahkan lagu “Selamat Tinggal Masa suram” diremake oleh Bill &
Board, juga oleh Neno warisman dan Arie Wibowo. Nama Dian Piesesha pun
makin bersinar dan dibicarakan orang. Jadwal manggungnya semakin padat,
sehingga penyanyi bersuara lembut ini segera disejajarkan dengan
penyanyi papan atas yang lain pada masa itu. Album “Tak ingin sendiri “
menjadi album Masterpiece bagi Dian Piesesha. Terakhir
Dian merilis album "Kerinduan" di album ini Dian merilis kembali lagu
"Tak Ingin Sendiri" yang dulu membesarkan namanya dengan konsep yang
jauh berbeda dengan versi originalnya. Kali ini diringi dengan full
orchestra dan kental dengan arransmen jazzy.
7. PADI – SESUATU YANG TERTUNDA (SONY MUSIC, 2001) TERJUAL 2 JUTA KEPING
Padi mengawali karirnya di industri musik dengan terlibat di album
Indie Ten, sebuah album kompilasi untuk band-band baru. Tak disangka
lagu mereka “Sobat” berhasil masuk chart di radio-radio tanah air.
Sehingga Sony Music memberi kesempatan pada mereka untuk membuat album.
Maka dirilislah album pertama mereka yang diberi title “Lain Dunia”
album ini terjual mencapai 800 ribu keping. Nama band asal Surabaya ini
makin bersinar saat mereka merilis album kedua mereka yang bertajuk
“Sesuatu yang Tertunda”. Hanya dalam tempo 2 minggu album ini meraih
triple platinum karna terjual lebih dari 450 ribu keping. Selama
berbulan-bulan lagu-lagu mereka secara bergantian merajai chart MTV.
Sebut saja Sesuatu yang indah, kasih tak sampai, dan semua tak sama. Tak
mengherankan bila album ini telah terjual hingga 2 juta keping. Namun
tak hanya sukses komersial yang mereka dapatkan. Album yang direkam
secara analog di sebuah studio di Surabaya inipun mendapat dukungan
penuh dari para pengamat musik karena dianggap berkualitas. Terbukti
dengan diraihnya empat penghargaan dari AMI awards 2001 termasuk album
terbaik. Mereka juga meraih album terbaik dan group terbaik di Anugerah
Industri Muzik Malaysia 2001. Puncaknya ketika mereka meraih Best
Indonesian Artist pada ajang MTV Asia Awards 2002.
8. HADDAD ALWI & SULIS – CINTA ROSUL (M RECORD, 1999) TERJUAL 2 JUTA KEPING
Meledaknya album “Air” yang dibawakan Joshua pada tahun 1998 ternyata
menginspirasi seorang Haddad Alwi untuk membuat album Shalawat versi
anak-anak. Maka ia pun menggelar audisi untuk mencari penyanyi anak-anak
yang akan menemaninya berduet melantunkan shalawat. Dari sekian banyak
anak yang mengikuti seleksi itu, terpilihlah Sulistyowati yang kemudian
lebih dikenal dengan nama Sulis. Luar biasa, dalam bulan-bulan pertama
album duet Haddad Alwi dan Sulis ini dirilis, kaset dan cd nya sudah
terjual ratusan ribu keping. Pada bulan kelima angka penjualannya sudah
mencapai 1 juta keping. Di bulan keenam bertambah menjadi 1,4 juta
keping. Hingga saat ini album “Cinta Rosul” seri pertama yang memuat
hits “Ya Thoybah” ini telah terjual mencapai 2 juta keping. Tak bisa
disangkal kontribusi Sulis pada suksesnya album ini sangat besar.
Lantunan suara jernihnya mengiba penuh penghayatan mampu menghidupkan
nuansa Sholawat dikalangan anak-anak. Sehingga musik religi pun bisa
dinikmati semua golongan umur, termasuk anak-anak. Langkah kecil yang
dilakukan Haddad Alwi memang Brilian. Hanya bermodal konsep yang simpel
dan komunikatif ia berhasil membuat album yang bisa diterima di
masyarakat , bahkan manjadi album religi Indonesia terlaris sepanjang
masa.
9. NIKE ARDILLA – BIARKAN CINTAMU BERLALU (MUSIC PLUS, 1994) TERJUAL 2 JUTA KEPING
Setelah sukses dengan album kompilasi yang melejitkan hits “Tinggallah
Ku Sendiri”. Pada tahun yang sama Nike Ardilla merilis album keenam yang
berjudul “Biarkan Cintamu Berlalu”. Lagu hits yang lagi-lagi diciptakan
oleh Deddy Dores pun segera mencuri perhatian masyarakat pecinta musik
Indonesia. Tidak mengherankan bila album ini dinobatkan sebagai album
terlaris sepanjang tahun 1994 dan meraih kaset emas di ajang HDX Award
1995. Video klip “Biarkan Cintamu Berlalu” yang dibuat oleh Ria Irawan
pun berhasil meraih penghargaan Video klip Terfavorit di ajang tahunan
Grand Final Video Musik Indonesia 1995. Album ini pun dirilis di
Malaysia dengan judul album diganti menjadi “Duri Terlindung” karena
yang menjadi single pertama di Malaysia adalah lagu “Duri Terlindung”
ciptaan Saari Amri. Lagu “Biarkan Cintamu Berlalu” menjadi single
kedua. Album ini pun menuai sukses besar di negeri jiran itu, terbukti
album ini menjadi Album terlaris di Malaysia dan meraih Anugerah Emas
Malaysia 1995. Total penjualan album ini di beberapa negara mencapai 2
juta keping. Album ini sekali lagi menguatkan posisi Nike ardilla di
jagat hiburan Tanah air. Sehingga Dua penghargaan dari Dunia Bintang
SCTV pun diraih, sebagai Bintang Favorit Pilihan Pemirsa dan Bintang
Favorit Pilihan Wartawan.
10. RITA SUGIARTO & JACKY ZIMAH – VOL.1 (INSAN RECORD, 1982) TERJUAL 2 JUTA KEPING
Bakat besar sebagai penyanyi sudah ditunjukkan Rita Sugiarto sejak
masih duduk di bangku SD. Ia berhasil menjuarai beberapa festival musik
pop mulai dari tingkat kodya Semarang hingga tingkat propinsi. Di
usianya yang sangat belia, 13 tahun ia memutuskan untuk hijrah ke
Jakarta. Nasib baik pun menghampiri wanita bersuara dahsyat ini. Ia
ditawari untuk berduet dengan Rhoma Irama menyanyikan lagu-lagu berirama
dangdut. Hasilnya semua album duet yang dirilinsya bersama “Sang Raja
Dangdut” laris manis dipasaran dan selalu meraih platinum. Sejak
bergabung dengan Soneta pada tahun 1976 hingga 1981 sedikitnya 20 album
telah dirilis. Antara lain: Darah Muda, Begadang II, dan Gitar Tua.
Album terakhirnya bersama Rhoma Irama berjudul “Pemilu”, yang dirilis
pada tahun 1981. Kemudian ia memutuskan untuk memisahan diri dengan sang
guru Rhoma Irama yang sudah membesarkan namanya. Pada tahun 1981 ia
menikah dengan Jacky Zimah. Bersama sang suami ia kemudian merilis debut
pertamanya yang berjudul “Vol.1”. Single pertama di album ini berjudul
“Jacky”. Lagu ini diciptakan sendiri oleh Rita. Bercerita tentang
kecintaanya pada sang suami. Tak disangka lagu ini meledak luar biasa di
pasaran. Kasetnya terjual hingga mencapai 2 juta keping. Ini adalah
rekor penjualan album dangdut terlaris sepanjang masa. Lagu “Jacky” pun
mengudara dimana-mana. Konon album ini juga diedarkan di Jepang dan
video klipnya wara wiri di televisi Tokyo. Hingga sekarang sudah
puluhan album dan ratusan lagu yang diciptakan Rita Sugiarto, namun tak
ada yang sefenomenal “Jacky”.
11. NIKE ARDILLA – BIARLAH AKU MENGALAH (BLACKBOARD,1993) TERJUAL 2 JUTA KEPING
Inilah album pertama Nike Ardilla yang tidak
mengandalkan karya Deddy Dores sebagai menu utama. Hits “Biarlah Ku
Mengalah” diciptakan oleh Youngky RM, yang kemudian dikenal sebagai
pencipta lagu spesialis lagu-lagu mellow. Ada bagian unik dari lagu ini
yang menampilkan monolog seorang cowok sedang membaca surat, yang akan
mengingatkan kita pada pola lagu-lagu sendu era delapanpuluhan yang
biasanya dibawakan Rano Karno atau Tommy J.Pisa. Seperti album Nike
Ardilla sebelumnya, album ini pun laris manis dipasaran. Terjual
mencapai 2 Juta keping dan meraih BASF AWARD Kategori album terlaris
1993. Video klip yang menampilkan Gusti Randa sebagai model pun selalu
dinantikan pemirsa TVRI saat itu. Album ini menyimpan banyak lagu-lagu
bagus yang potensial menjadi hits, diantaranya lagu “Surat Terakhir”
yang belakangan malah sering diputar di radio setelah Nike Ardilla
meninggal. Album ini didukung oleh musisi-musisi kondang, ada Embong
Raharjo pada saxophone, Budi Haryono “GIGI” pada Drum, Pay “Slank” pada
Gitar, dan Yoga GP pada Bass. Selain itu album Biarlah Aku Mengalah ini
juga didukung komposer Indonesia yang sudah ternama seperti Youngky
Soewarno, Mus Mujiono, Franky Sahilatua, Dadang S Manaf, Ian Rusli,
Teddy Riadi, Areng Widodo, Deddy Dhukun, dan yang pastinya Deddy Dores.
12. DEWA – BINTANG LIMA (AQUARIUS MUSIKINDO, 2000) TERJUAL 1,8 JUTA KEPING
Bila ada sebuah group band yang paling kontroversial di Indonesia itu
adalah Dewa 19. Kontroversi ini bersumber dari cara Ahmad Dhani dalam
menangani band ini yang dianggap terlalu dominan dan arogan. Setelah
memecat Wong Aksan dan Ari Lasso pada tahun 1997, tak terdengar kabar
Dewa 19 akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Dewa 19 sudah
habis. Hingga pada tahun 2000 Dhani kembali menghidupkan Dewa 19 dengan
merilis album baru yang bejudul “Bintang lima”, Dhani merekrut Once
sebagai vokalis dan Tyo Nugros sebagai drummer. Angka 19 pun dihilangkan
menjadi “Dewa” saja. Banyak yang meragukan kalau Dewa mampu bangkit
lagi dan mengulang sukses album Pandawa lima yang terjual 900 ribu
keping. Namun nyatanya, Album ini perlahan tapi pasti berhasil terjual
menyentuh angka 1,8 juta keping. Meskipun lirik lagu dan aransemen musik
di album ini terdengar cukup rumit nyatanya hampir semua lagu di album
ini berhasil menjadi hits. Bagi yang suka membaca buku sastra dan puisi
ala Kahlil Gibran mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak
asing. Sebut saja Roman Picisan, Dua Sejoli, Cinta adalah Misteri, dan
Sayap-sayap Patah. Kehadiran album ini sekali lagi menguatkan posisi
Dewa sebagai salah satu band paling berpengaruh di Indonesia. Lima
penghargaan AMI awards pun diraih dari album ini termasuk kategori group
terbaik dan album terbaik.
13. NIKE ARDILLA- NYALAKAN API (BLACKBOARD, 1991) TERJUAL 1,7 JUTA KEPING
Sukses luar biasa yang ditorehkan lewat album Bintang Kehidupan,
Membuat Deddy dores menerapkan formula yang sama untuk album selanjutnya
“ Nyalakan Api”. Bisa dibilang Lagu jagoan di album ini “ Nyalakan Api”
secara tema dan progress lagunya mirip lagu “Bintang Kehidupan”.
Hasilnya, album ini pun laris manis di pasaran dan terjual mencapai 1, 7
keping. Album ini didukung oleh banyak musisi-musisi ternama di
jamannya. Sebut saja Ikang Fawzi, Deddy Dhukun, Doddy Lesmana, Dommy
Allen, Teddy Riady dan Wildan. Meskipun angka penjualannya tak sedahsyat
album “Bintang Kehidupan” namun album ini tetap meraih BASF AWARD
sebagai album pop rock terlaris 1991. Lagu Nyalakan Api terdengar dimana
mana dan merajai tangga lagu di radio-radio tanah air. Kesuksesan Nike
di jalur musik, membuatnya kebanjiran tawaran untuk membintangi banyak
iklan , film dan sinetron. Wajahnya selalu menghiasi pemberitaan media
massa. Ia menjelma menjadi idola remaja yang dipuja jutaan orang.
Film-filmnya selalu sukses di pasaran, diantaranya ada Lupus, Kabayan
dan Ricky Nakalnya Anak Muda. Bahkan ia sempat beradu akting dengan
aktor senior Rano karno lewat film “Kembali lagi”.
14. SHEILA ON 7 – SELF TITLED (SONY MUSIC, 1999) TERJUAL 1,5 JUTA KEPING
Tak bisa disangkal, kehadiran band asal Jogja yang
sempat ditolak Warner music ini berhasil menggairahkan pasar musik
Indonesia. Album pertama yang hanya bertitel “Sheila On 7” terjual
mencapai 1, 5 juta keping termasuk dari beberapa negara tetangga. Di
Malaysia sendiri album ini dirilis dengan judul “Anugerah Terindah Yang
Pernah Kumiliki”, mengambil salah satu hits yang ada di album ini.
Ketika single pertama mereka yang berjudul “Kita” dilempar ke pasaran,
nama mereka mulai dibicarakan orang. Namun yang paling fenomenal di
album pertama ini adalah adalah single
kedua yang diberi judul “Dan”. Lagu ini sangat berhasil meracuni dan
mengharu biru pencinta musik di seluruh Indonesia. Bahkan, lagu dengan
komposisi sederhana ini berhasil membuat rekor baru, menjadi nomor satu
di chart MTV Ampuh selama 40 minggu dan berhasil menjadi Song of the
Year selama dua tahun berturut-turut. Hingga kini belum ada lagu
Indonesia yang berhasil menyamai rekor fenomenal lagu karya Eross
Chandra ini .Tak ayal lagi Sheila on 7 menjelma menjadi idola remaja
yang selalu menjadi buruan wartawan kemanapun mereka pergi. Awalnya
memang banyak yang mempertanyakan kemampuan bermusik mereka, karena
musik yang mereka mainkan begitu simpel dan easy listening. Namun
akhirnya mereka berhasil menjawab keraguan publik, karena nyatanya
hingga sekarang Sheila on 7 tetap konsisten dalam berkarya dan
berprestasi. Berkat album perdana ini Sheila on 7 meraih begitu banyak
penghargaan, salah satunya Best New comer di MTV Award 2000.
15. YUNI SHARA – MENGAPA TIADA MAAF (BLACKBOARD, 1995) TERJUAL 1,5 JUTA KEPING
Yuni Shara mengawali karir menyanyinya setelah menjuarai Festival
Bintang Radio & Televisi pada tahun 1989. Yuni pun mendapat tawaran
rekaman. Sebagai langkah awal ia terlibat pada album keroyokan Billboard
All Stars. Barulah di tahun 1990 ia mengeluarkan album solo perdananya
yang berjudul “Jatuh Cinta Lagi”. Sayangnya album ini kurang mendapat
respon dari masyarakat. Di tahun berikutnya, penyanyi yang punya nama
asli Wahyu Setyaning Budi ini merilis album Hilang Permataku, Surat
Undangan dan Kau selalu hatiku, yang semuanya laris di pasaran.
Puncaknya ketika Yuni merilis album “Mengapa tiada maaf”. Di tengah
gelombang Nikemania yang menggila pada tahun 1995, mungkin Yuni Shara
satu-satunya penyanyi yang mampu bertahan dan tak tergoyahkan. Buktinya
album “Mengapa Tiada Maaf” milik Yuni ini lebih laris dari album “Mama
aku ingin pulang” milik Nike Ardilla yang kebetulan juga menggunakan
pita kaset BASF. Album remake ini terjual mencapai 1, 5 juta keping dan
meraih empat platinum dari BASF award 1996. Sekaligus menjadi album
terlaris yang menggunakan pita kaset BASF. Lagu karya Yessy Wenas ini
video klipnya memang rajin wara wiri di televisi pada saat itu, tak
mengherankan bila lagunya begitu popular dan diingat semua orang.
Kesuksesan album ini sekali lagi menguatkan posisi Yuni sebagai penyanyi
spesialis lagu-lagu daur ulang. Selanjutnya ia selalu merecycle
lagu-lagu lama di setiap albumnya dan rata-rata laris di pasaran. Namun
hingga saat ini belum ada yang sesukses album Mengapa Tiada Maaf.
16. SHEILA ON 7 - 07 DES (SONY MUSIC, 2002) TERJUAL 1,5 JUTA KEPING
Bila ada sebuah group band yang mampu menciptakan hattrick dalam angka
penjualan album jutaan kopi. Itu adalah Sheila on 7. Tiga albumnya
berturut turut terjual jutaan keping. Maka tak heran bila sebutan
Million Coppies Band sangat identik dengan Sheila on 7. Album terakhir
dari Sheila on 7 yang terjual jutaan kopi adalah album ketiga mereka
yang bertitel “07 Des”. Album yang mengandalkan hits “Seberapa Pantas”
ini dirilis bersamaan dengan album dua superband yang lain yaitu Jamrud
dan Dewa. Dan yang keluar sebagai pemenang album terlaris sepanjang
periode 2002-2003 adalah album “07 Des” milik Sheila on 7 yang hingga
kini total penjualannya mencapai 1,5 juta keping. Mungkin inilah album
Sheila on 7 yang paling banyak memenangkan penghargaan-penghargaan
bergengsi. Diantaranya meraih Empat Penghargaan AMI Awards 2002 termasuk
penghargaan tertinggi Album terbaik. Meraih tiga penghargaan di SCTV
Music Awards 2003 termasuk lagu paling ngetop untuk lagu “Seberapa
Pantas”. Meraih Tiga Penghargaan di Anugerah Planet Muzik Malaysia 2003
termasuk kategori Group terbaik. Dan masih banyak lagi penghargaan yang
lain. Dari seluruh albumnya hingga saat ini Sheila on 7 telah menjual
lebih dari 7 juta keping cd dan kaset. Hingga kini pun mereka tetap
menjadi band papan atas yang produktif dan berprestasi. Terakhir mereka
meraih Best Album dalam Polling Musik Hai 2011 untuk album terbaru
mereka “Berlayar”.
17. NIKE ARDILLA – MATAHARIKU/IZINKAN (BLACKBOARD, 1992) TERJUAL 1,5 JUTA KEPING
Inilah untuk pertama kalinya album Nike Ardilla menampilkan dua lagu
jagoan di cover Albumnya. Lagu pertama adalah lagu karya Deddy Dores
“Matahariku”. Sedangkan lagu kedua berjudul “Izinkan” karya Youngki
Soewarno dan Cecep AS. Kualitas vokal Nike Ardilla terasa semakin matang
di album ini, terutama pada lagu Izinkan. Meskipun ditampilkan di cover
kaset, anehnya lagu “Izinkan” sendiri malah tak dibuat video klip.
Secara keseluruhan bisa dibilang album ini sangat bagus dan semua
lagunya potensial menjadi hits. Lagu “Belenggu Cinta” contohnya, yang
kemudian baru dibuat video klip setelah Nike meninggal. Dengan
serangkaian promo tour yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia
dan Malaysia saat itu, album ini pun berhasil meraih sukses. Lagu
Matahariku berhasil menjadi hits dan merajai tangga lagu di seluruh
Indonesia dan Malaysia. Mojang Bandung ini pun makin bersinar dan jadwal
manggungnya sangat padat. Setelah Nike Ardilla meninggal pada tahun
1995 album-album lama Nike Ardilla sempat dipasarkan kembali, termasuk
album Matahariku. Dan dalam tempo singkat segera ludes di pasaran. Lagu
“Matahariku” pun dijadikan soundtrack sebuah sinetron di SCTV dengan
judul yang sama. Total album ini terjual mencapai 1,5 juta keping dan
berhasil meraih BASF Award unuk kategori album rock terlaris 1992.
18. RADJA – LANGKAH BARU (EMI, 2005) TERJUAL 1,3 JUTA KEPING
Radja adalah salah satu contoh band Indonesia yang harus bersusah payah
merangkak dari bawah untuk mencapai popularitas. Mereka lebih dulu
harus melalui banyak kegagalan sebelum akhirnya sukses. Album pertama
mereka “Lepas Masa Lalu” jeblok di pasaran. Namun kegagalan ini tak
membuat mereka patah semangat. Mereka merilis album kedua yang diberi
judul “Manusia Biasa”. Tak disangka salah satu lagu andalan di album ini
”Jujur” berhasil menarik minat para pecinta musik dan banyak direquest
di radio. Imbasnya sebuah label besar EMI pun tertarik merekrut Radja
menjadi artis mereka. Tanpa menunggu lama, dibawah label barunya Moldy
dan kawan-kawan ini pun merilis album ketiga yang bertitel “Langkah
Baru”. Dengan materi album, sembilan lagu diantaranya merupakan
lagu-lagu yang menghiasi album kedua mereka, sisanya tiga lagu baru
yaitu: Bulan, Tulus dan Takkan Melupakanmu. Bisa dibilang album ketiga
ini merupakan repackage dari album “Manusia Biasa”. Luar biasa , semua
lagu di album ini berhasil menjadi hits dan terdengar dimana-mana. Radja
pun tumbuh menjadi salah satu Band papan atas yang diperhitungkan di
kancah musik tanah air. Setelah beredar lebih dari setahun album ini
berhasil terjual mencapai 1,3 juta keping. Berkat album ini Radja pun
berhasil meraih predikat Band Paling ngetop di ajang SCTV Award 2006.
19. SLANK – VIRUS (PROGRAM, 2001) TERJUAL 1,2 JUTA KEPING
Bila ada sebuah grup band yang memiliki massa fanatik
terbesar di indonesia, itu adalah Slank. Sejak melucurkan album pertama
mereka di tahun 1990 yang bertajuk “Suit suit He he…(Gadis sexy)” ,
mereka segera mencuri perhatian masyarakat dengan lirik lagu mereka yang
tegas dan “nakal” juga gaya mereka yang informal dan apa adanya
(slengean). Di album berikutnya mereka mulai menunjukkan kelasnya.
Kelihaian mereka dalam menyajikan perpaduan musik rock n roll, jazz,
blues, reggae dan balada dengan rasa Indonesia, mampu menghipnotis para
pecinta musik di Indonesia. Maka tak heran bila album-album mereka
selalu terjual ratusan ribu keping. Bahkan mereka berhasil
meraih angka penjualan hingga 1, 2 juta keping lewat album Virus yang
dirilis pada tahun 2001. Ini merupakan album terlaris sepanjang karir
bermusik mereka. Merekapun berhasil meraih penghargaan lagu rock terbaik
di ajang tahunan AMI Awards 2002. Group band yang konsisten
memproduseri albumnya sendiri ini berkali-kali ganti formasi sejak
dibentuk pada 26 desember 1983. Formasi Slank sekarang adalah: Bimbim
(drum), Kaka (Vokal), Ridho (Gitar), Abdee (Gitar), dan Ivanka (Bass).
Kesuksesan mereka dalam penjualan album dan konser mereka yang selalu
dipadati penonton membuat mereka makin kaya raya. Bahkan sebuah majalah
musik menobatkan Slank sebagai Musisi Terkaya di Indonesia mengalahkan
Kris Dayanti, Jamrud, Padi, Sheila on 7 dan Dewa. Perjalanan karir band
yang banyak diidolakan musisi muda ini pun sempat diangkat ke layar
lebar dengan judul “Generasi Biru”. Nggak tanggung-tanggung yang
mengeksekusi film ini adalah sineas bertangan dingin Garin Nugroho.
20. ATI ADYATIE – MAKIN GILA (BLACKBOARD, 1991) TERJUAL 1,2 JUTA KEPING
Di awal era 90an musik disco dangdut begitu booming. Bermula dari
meledaknya lagu “Makin Gila yang dinyanyikan oleh Ati Adyatie, hingga
enam tahun ke depan jenis musik ini berhasil menjadi primadona di jagat
musik tanah air. Adalah Jeffry Bulle yang merecycle lagu india yang
dipopulerkan oleh Malkit Singh ke dalam bahasa Indonesia. Hasilnya, lagu
ini disukai oleh masyarakat Indonesia dan kasetnya terjual mencapai 1, 2
juta keping dan meraih tiga award sekaligus termasukpenghargaan
tertinggi di sebagai album terlaris sepanjang tahun 1992 yang
menggunakan pita kaset BASF. Sukses album ini, membuat banyak produser
berlomba-lomba membuat banyak versi dari lagu ini, ada juga yang
merecycle lagu Malkit Singh yang lain. Kemudian Jeffry Bulle
disebut-sebut sebagai Raja Disko Dangdut. Kemahirannya meramu musik
dangdut dengan balutan disco yang ringan dan enak didengar menjadi
jaminan sukses sebuah album. Banyak pencipta lagu yang tergiur untuk
dibuatkan musik oleh Jeffry Bulle. Bahkan musisi besar sekelas Doel
Sumbang pun mempercayakan penggarapan musik album duetnya pada tangan
dingin Jeffry Bulle. Kenyataannya album-album Doel Sumbang yang digarap
oleh Jeffry Bulle memeng laku keras di pasaran. Seperti album “Kalau
Bulan bisa ngomong” dan “Aku Sayang Kamu”. Nama Ati Adyatie sendiri
makin meredup setelah sukses album “Makin Gila”, meskipun telah beberapa
kali mengeluarkan album.
21. OMA IRAMA & ELVY SUKAESIH – SONETA VOL.1 (YUKAWI, 1975) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Inilah debut album Soneta Group bersama Yukawi yang melejitkan hits
Begadang. Dengan lirik dan beat yang sederhana lagu Begadang
menghantarkan Soneta Group bersama Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih ke
gerbang kesuksesan. Kabarnya album ini terjual lebih dari 1 juta keping
dan meraih penghargaan Golden Plate Award. Kata “Begadang” kemudian
menjadi trade mark Rhoma Irama. Maka lahirlah album Begadang 2 dan
seterusnya yang semuanya sukses di pasaran. Bahkan pada tahun 1978
dibuat film “Begadang” yang menjadikan lagu Begadang dan Begadang 2
sebagai soundtracknya. Konon sebetulnya yang dijagokan dari album Vol.1
ini adalah lagu Tung Keripit yang dinilai memiliki nilai lebih dari segi
aransemen musik dan beat lagu, namun pasar berbicara lain. Album Soneta
Vol.1 ini merupakan kaset Indonesia pertama yang menyelipkan teks lirik
lagu pada sampul kasetnya. Hingga kini Rhoma Irama bersama Soneta telah
membuat puluhan album dengan lebih dari 600 lagu yang semuanya laris di
pasaran. Pantaslah bila Rhoma Irama ditasbihkan sebagai Pencipta lagu
Dangdut terlaris di Indonesia. Konon, sejeblok jebloknya kaset Rhoma
Irama minimal akan terjual 400 ribu keping. Kiprahnya di dunia musik
Indonesia memang luar biasa. Keberaniannya memasukkan unsur rock pada
musik melayu yang kemudian disebut sebagai dangdut memang patut mendapat
apresiasi yang tinggi. Sehingga pada tahun 1985 Majalah Asia Week
menempatkan Rhoma Irama sebagai Raja musik Asia Tenggara. Ia juga
dinobatkan sebagai Raja dangdut dengan Elvy sukaesih sebagai ratunya
oleh MURI.
22. DEWI YULL – KAU BUKAN DIRIMU (GRANADA, 1994) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Karir
Dewi Yull memang sudah dimulai dari era 70an. Malang melintang di
berbagai festival telah membuahkan banyak penghargaan, namun namanya
belum juga terangkat. Ia merilis beberapa album yang ternyata jeblok di
pasaran. Namanya justru banyak dikenal ketika menyeberang ke dunia film.
Lewat film Gadis garapan Nya Abbas Akup, namanya menjadi terkenal
sebagai aktris. Ia kemudian membinangi banyak film yang rata-rata sukses
di pasaran. Ia mulai dikenal sebagai penyanyi saat merilis album
“Kasihku” pada tahun 1987. Album ini cukup sukses,. sehingga ia pun
mulai rutin merilis album. Hingga di tahun 1994 ia merilis album “ Kau
bukan Dirimu” yang tak disangka-sangka meledak luar biasa di pasaran.
Album ini terjual lebih dari 1 juta keping dan meraih multi platinum
award. Lagu karya Amin Ivos ini diputar dimana-mana. Video klipnya pun
wara wiri di televisi. Wanita kelahiran Cirebon 10 Mei 1961 ini pun
kebanjiran tawaran manggung. Kau Bukan Dirimu memang bukan album biasa.
Selain kuat dari segi komersil, secara kualitas album ini tak bisa
dianggap remeh. Penggarapan musiknya sangat bagus dan artistik.
Maklumlah, sederet musisi besar memang ada di belakang sukses album ini.
Sebut saja Yopie Item, Embong Rahardjo, Amin Ivos, dan tentu saja Ireng
Maulana yang memang slalu terlibat di album-album Dewi Yull. Di album
selanjutnya Dewi pun ketagihan menyanyikan lagu karya Amin ivo’s. Di
antaranya lagu “Kini baru kau rasa” dan “Kau dan aku sama” yang
dua-duanya sukses di pasaran.
23. KOES PLUS - VOLUME 8 (REMACO,1973) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Siapa tak kenal lagu Diana, Kolam susu, dan Buat apa Susah yang
dinyanyikan band legendaris, Koes Plus. Lagu-lagu ini termuat di album
Koes Plus Volume 8 yang dirilis pada 1973. Konon album ini kasetnya
meledak dan terjual lebih dari satu juta keping. Sekaligus menandai
dimulainya era industri musik di Indonesia. Sebelumnya mereka dikontrak
perusahaan rekaman Dimita, Namun sejak album volume 8 ini kaset mereka
secara teratur diproduksi dan diedarkan oleh Remaco. Pada tahun
1972-1976 udara Indonesia benar-benar dipenuhi oleh lagu-lagu Koes Plus.
Baik radio atau orang pesta selalu mengumandangkan lagu Koes Plus. Tak
ada remaja yang tak mengenal koes plus pada saat itu. Kapan Koes Plus
mengeluarkan album baru selalu ditunggu-tunggu pecinta Koes Plus dan
masyarakat umum. Band legendaris ini didirikan pada tahun 1969 sebagai
kelanjutan dari Koes Bersaudara. Band ini sering disebut-sebut sebagai
pelopor musik pop dan rock n’ roll di Indonesia. Karena kontribusinya
yang luar biasa dalam pengembangan musik, Koes plus menerima penghargaan
“Legend” pada BASF Award 1992. Harus diakui prestasi Koes Plus memang
sangat layak masuk Guinnes Book of Record karena sepanjang karir
bermusiknya telah menghasilkan 953 lagu yang terhimpun dalam 89 album.
Bahkan pada tahun 1974 Koes plus berhasil menelurkan 22 album. Sebuah
rekor yang rasanya sulit untuk disaingi oleh musisi dunia sekalipun.
24. ITJE TRISNAWATI – DUH ENGKANG (MSC,1988) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Penyanyi cantik bersuara lembut ini memulai karier menyanyinya sejak
tahun 1979. Popularitasnya mulai meningkat semenjak dia bertemu dengan
Eddy Sud, Koordinator Artis Safari yang dikenal bertangan dingin
menghasilkan artis-artis terkenal. Kariernya semakin menanjak setelah ia
menikah dengan Eddy Sud. Pada tahun 1982 Itje Trisnawati merilis album
pertama “ Diam-Diam Mesra “ dengan mengandalkan lagu hits ciptaan Pompi.
Hasilnya album ini cukup laris di pasaran. Selanjutnya Itje merilis
banyak album yang semuanya laris di pasaran diantaranya Aduh aduh cinta,
Ngga Lagi-lagi, Madu Merah, Badai Biru, dan Dana Asmara. Namun dari
sekian banyak album Itje Trisnawati yang paling fenomenal adalah album
“Duh Engkang” yang dirilis pada tahun 1988. Album ini terjual lebih dari
satu juta keping. Dari royalty hasil penjualan album ini konon Itje
Trisnawati berhasil membangun sebuah masjid di Tasikmalaya. Lagu jagoan
“Duh Engkang” sendiri diciptakan oleh Muchtar B. Seorang musisi handal
yang banyak mengorbitkan banyak penyayi sukses, diantaranya Evie Tamala.
Berkat kesuksesan album ini Itje pun meraih penghargaan Album Baru
Terlaris pada HDX Award 1988 dan meraih Golden Casette pada HDX Award
1989. Bahkan pada tahun 1992 wanita kelahiran tasikmalaya ini meraih
penghargaan khusus dari HDX Award karena telah lima kali meraih piala
HDX.
25. DESY RATNASARI – TENDA BIRU (SELECTA, 1996) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Desy Ratnasari lebih dikenal sebagai aktris daripada penyanyi. Ia mengawali kariernya saat berusia 14 tahun dengan mengikuti ajang pemilihan gadis sampul dan keluar sebagai juara 2 termasuk mengungguli temannya yang juga menjadi artis papan atas, Bella Saphira.
Setelah itu kariernya berkembang dan melesat bak meteor. Desy mulai
main film dan sinetron. Film dan sinetron yang dibintanginya banyak
menyedot perhatian penonton, di antaranya Olga Sepatu Roda, Blok M, Si Kabayan, serta film Joshua oh Joshua. Pada
tahun 1993 ia mendapat tawaran untuk membuat album rekaman. Maka
dirilislah album pertama Desy yang bertajuk “Lukisan Cinta”. Album ini
cukup diterima di masyarakat. Selanjutanya artis kelahiran sukabumi ini
merilis album” Bukan aku menolakmu” pada tahun 1995. Di tahun berikutnya
Desy merilis album “Tenda Biru”. Lagu Tenda Biru yang diciptakan Wahyu
WHL ini begitu populer dimana-mana. Kasetnya laris manis dan angka
penjualannya mencapai lebih dari 1 juta keping. Berkat album ini bintang
sabun Lux ini berhasil meraih kaset emas di ajang HDX Award 1996. Di
Malaysia album ini pun laris sehingga Desy meraih Platinum Incetec.
Bahkan lagu Tenda Biru mendadak muncul dalam berbagai versi dan
dibawakan oleh banyak penyanyi lain. Kehadiran album Tenda Biru kian
memantapkan kiprah Desy Ratnasari di jalur musik. Selanjutnya ia merilis
album-album yang selalu menjadi best seller. Diantaranya ada Sampai
Hati, Lembaran Baru, dan album kontoversial “Takdir” yang kemudian
diganti menjadi “Kasihku yang hilang”.
26. HAMDAN ATT – TERMISKIN DI DUNIA (AKURAMA, 1988) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Namanya
Hamdan Attamini, tapi ia lebih dikenal sebagai Hamdan ATT. Penyanyi
langsing berambut kribo kelahiran Maluku 27 Januari silam ini Ia
tergolong penyanyi dangdut yang "nelangsa", dan itulah ciri
lagu-lagunya: hidup yang papa. Dari bibirnyalah meluncur senandung
derita yang tak alang-kepalang dan sangat terkenal itu: Gubuk Derita,
Mabuk Judi, Sepiring Berdua, dan Termiskin di Dunia. Berkat pergaulannya
dengan para pemusik dangdut, seperti M. Faris, Ilin Sumantri, Nus S,
dan Dino Ball WL yang menjadi guru vokalnya hingga kini Hamdan pun
menjadi "ahli dangdut". Ia mulai menciptakan lagu dangdut pada 1974.
Lagu-lagunya ternyata diterima oleh produser rekaman, dan dinyanyikan
oleh Muchsin Alatas dan Elvy Sukaesih. Rhoma Irama pun menyanyikan
beberapa lagunya, seperti Bunga-bunga Cinta, Rantai-rantai Derita, dan Kemarau.
Pada tahun 1979 dan 1980 ia meraih juara pertama lomba cipta lagu
dangdut tingkat nasional. Hingga kini ia telah menciptakan sekitar 150
lagu, dan 20 di antaranya dinyanyikannya
sendiri. Dua lagu yang didendangkannya pada 1980, Petualangan Cinta dan
Pendusta, ternyata hingga kini masih laris di pasaran. Namun, Termiskin
di Dunia-lah yang paling melimpahkan rezeki kepadanya. Lagu ciptaan
Endang Rais itu terjual lebih dari 1 juta keping, dan ia menerima bonus
sebuah mobil dari produsernya. Berkat album ini ia pun meraih HDX Award
1988 untuk kategori album dangdut terlaris.
27. NIKE ARDILLA – SUARA HATIKU (MUSIC PLUS, 1996) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Di ajang tahunan HDX Award 1997 ada dua album yang bersaing ketat
untuk mendapatkan kaset emas sebagai album terlaris sepanjang tahun 1996
versi HDX. Dua album yang sama-sama terjual diatas satu juta itu adalah
“Suara Hatiku” milik Nike Ardilla dan “Tenda Biru” milik Desy
Ratnasari. Namun akhirnya yang berhasil meraih kaset emas adalah album
“Tenda Biru” milik Desy Ratnasari. Anehnya pada pagelaran tahunan Musik
Mingguan Award yang diadakan ANTV yang meraih penghargaan Kaset Terlaris
justru Album Suara Hatiku milik Nike Ardilla. Album yang dirilis
setahun setelah meninggalnya sang superstar ini konon lebih dulu dibuat
sebelum album “Sandiwara Cinta”. Lagu jagoan “Suara Hatiku” yang
diciptakan Saari Amri sebenarnya pernah ada di album “Duri Terlindung”
yang menjadi Best Seller di Malaysia. Dalam versi Malaysia lagu itu
berjudul ”Aku tak akan Bersuara”. Video Klip Suara Hatiku dibuat oleh
Ria Irawan dengan evek visual menarik, menampilkan Ryan Hidayat sebagai
model. Meskipun telah meninggal, rasanya dara cantik asal Bandung ini
masih tetap berkarir hingga sekarang. Karena nyatanya album-album yang
dirilis setelah kepergiannya selalu laku dipasaran dan meraih platinum
meskipun materi albumnya masih sama dengan album sebelumnya, hanya beda
judul dan covernya. Konon hingga kini Nike Ardilla telah menjual lebih
dari 25 juta keping kaset dan cd dari puluhan albumnya. Hingga kini
kaset dan cdnya masih terus diedarkan oleh musica bahkan sampai Taiwan.
28. BILL & BROD – MADU DAN RACUN (RCA, 1985) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Personil Bill & Board mungkin tak pernah menyangka
kalau proyek album mereka yang dikerjakan iseng-iseng ternyata meledak
gila-gilaan. Berkat lagu andalan “Madu & Racun” kasetnya terjual
lebih dari satu juta keping. Lagu
ini bolak-balik diputar di semua radio. Band yang digawangi Arie Wibowo
ini terinspirsi lagu “Suzanna” dari The Art Company yang sedang booming
saat itu. Maka jadilah “Madu & Racun”, lagu yang sepuluh tahun
sebelumnya pernah dirilis dengan format akustik, kini menjadi lagu full
band dengan suasana live konser lengkap dengan suara tepuk tangan dan
riuh penonton. Selama beberapa tahun kemudian banyak album yang dirilis
dengan format serupa. Lagu “Madu & Racun “ sendiri banyak diremake
oleh penyanyi lain termasuk versi dangdut yang dibawakan oleh Herlina
Effendy. Belakangan lagu ini dipopulerkan kembali oleh J-Rock. Bill
& Board yang meraih sukses gemilang di album pertama pun segera
menjadi idola anak muda. Gaya Arie Wibowo sang vokalis dengan topi pet
dan kacamata hitam banyak diikuti para remaja kala itu. Media cetak
berlomba-lomba memajang tampang mereka sebagai cover, khususnya Arie
Wibowo. Lagu “Madu & Racun” pun dibuat film oleh Abdi Wiyono, dan
filmnya cukup sukses dipasaran. Selanjutnya Album-album Bill & Board
selalu laris di pasaran. Diantaranya Singkong dan Keju, Kodokpun Ikut
Bernyanyi dan Ida Ayu Komang.
29. NINING MEIDA AS – KALANGKANG (WHISNU, 1988) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Dunia musik di Indonesia sempat dihebohkan dengan
meledaknya sebuah album etnik pop sunda. Album itu adalah “Kalangkang”
yang dinyanyikan oleh Nining Meida AS. Album ini terjual di atas satu
juta keping mengalahkan dominasi dangdut dan pop yang selalu merajai
pasar kaset di Indonesia saat itu. Pencapaian fantastis ini tak lepas
dari kontribusi sang komposer Nano S yang menciptakan sebagian besar
lagu di album ini. Diantaranya Kalangkang, Anjeun, dan Tibelat yang
semuanya berhasil menjadi hits. Eksistensi Nano S sebagai musisi papan
atas di blantika musik pop sunda memang tak perlu diragukan lagi.
Namanya bisa dijadikan jaminan sukses sebuah album pop sunda. Banyak
penyanyi yang minta dibuatkan lagu olehnya. Diantaranya ada Evie Tamala,
Helvy Maryand, dan penyanyi nyentrik Darso. Nama Nining Meida AS yang
identik dengan lagu Kalangkang pun semakin meroket. Ia kebanjiran
tawaran manggung. Album-albumnya pun selalu laris di pasaran meski tak
sefenomenal album Kalangkang. Berkat album Kalangkang ini, Ibu rumah
tangga yang kabarnya sibuk berbisnis parsel ini pun meraih Golden
Casette pada HDX Award 1988. Sampai kini belum pernah ada album etnik
yang menyamai sukses fenomenal album Kalangkang. Patutlah bila album ini
ditasbihkan sebagai Album etnik Terlaris sepanjang masa di Indonesia.
30. PETERPAN – OST. ALEXANDRIA (MUSICA, 2005) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Sukses fenomenal yang ditorehkan Peterpan di album
kedua, membuat sebuah rumah produksi tertarik untuk bekerjasama dengan
band asal Bandung ini. Ariel cs pun menerima tawaran untuk membuat album
soundtrack yang akan menghiasi film Alexandria garapan Odie C Harahap.
Disela-sela jadwal manggung mereka yang sangat padat, mereka
menyempatkan diri mengerjakan proyek kejar tayang ini. Bila di album
sebelumnya Ariel sangat mendominasi dalam penciptaan lagu. Maka di album
ini semua personel Peterpan menyumbangkan karya terbaiknya. Maka
jadilah sebuah album soundtrack yang berisi lima lagu baru dan lima lagu
lama yang diremix. Sebagai single jagoan dipilihlah lagu “Tak Bisakah”
karya Ariel. Musica studio sebagai produser benar-benar habis-habisan
mempromosikan album ini. Untuk Pertama kali dalam sejarah musik
Indonesia, launching album “Alexandria” ini ditayangkan secara live di 6
stasiun televisi terkemuka di Indonesia. Album ini pun meledak hanya
dalam hitungan hari. Pengamen tak bosan-bosannya menyanyikan lagu “Tak
Bisakah”. Bahkan saking populernya, lagu ini sampai diremake oleh
penyanyi India meski tanpa ijin. Maka populerlah lagu itu di India
dengan judul ”Kya Mujhe Pyaar Hai “. Selain lagu Tak bisakah, album ini
juga melahirkan hits “Langit tak mendengar” dan “Menunggu Pagi”. Total
album ini terjual lebih dari satu juta keping, sekaligus membuat rekor
baru sebagai Album soundtrack terlaris di Indonesia. Untuk kedua kalinya
Peterpan meraih predikat Favourite Indonesian Artist di ajang MTV Asia
Awards.
31. GOMBLOH – SEMAKIN GILA (NIRWANA, 1986) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Nama Soedjarwoto Soemarsono bisa dipastikan asing di telinga kita, tapi
kalau menyebut nama Gombloh pasti semua orang akan teringat pada sosok
pria kurus tinggi ini. Sosoknya memang sangat bersahaja, sebersahaja
musiknya yang sederhana tapi menyimpan nilai yang sangat dalam. Ia
dikenal sebagai musisi yang idealis dan memiliki nasionalisme tinggi.
Terbukti dari lagu-lagu karyanya seperti Kebyar kebyar dan Merah Putih
yang legendaris itu. Gombloh juga piawai menciptakan lagu-lagu cinta
yang nyeleneh seperti lagu Lepen yang populer dengan lirik “kalau cinta
sudah melekat, tai kucing rasa cokelat”. Sejak sukses merilis album Gila
di tahun 1983, Gombloh mulai meraih sukses komersial, sehingga
album-album selanjutnya seperti sebuah serial ‘gila’ yaitu Setengah Gila
dan Semakin Gila. Dua album terakhir ini sukses di pasaran, Khususnya
album Semakin Gila yang terjual di atas satu juta keping. Semuanya
berkat lagu “Kugadaikan Cintaku” yang fenomenal itu. Sebuah lagu jenaka
yang meledak luar biasa di pasaran. Penampilan Gombloh di TVRI dengan
model Titi Qadarsih benar-benar memorable meskipun dengan gaya yang
bersahaja dan seadanya. Sukses album ini bahkan membuat film Catatan Si
Boy seri pertama menggunakan sub judul Kugadaikan Cintaku, lengkap
dengan kehadiran Gombloh sebagai bintang tamu di film ini. Lagu ini juga
dirilis ulang oleh banyak penyanyi, terakhir di era 2000an dirilis oleh
Melanie Subono dan juga Glenn Fredly.
32. MERRY ANDANI – DINDING PEMISAH (HP RECORD, 1993) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Merry Andani beberapa kali merilis album dengan genre pop, sayangnya
kurang sukses di pasaran. Hingga akhirnya ia bertemu Jeffry Bulle yang
menawarinya menyanyikan lagu disko dangdut. Lewat tangan dingin Jeffry
Bulle Merry pun melejit lewat album disko dangdut berjudul “Dinding
Pemisah”. Lagu ini memang terdengar bernuansa oriental, tidak heran
karena lagu ini memang pernah dipopulerkan oleh Andy Lau dengan judul
“Lai Sen Yen” kemudian liriknya diubah oleh Jeffry Bulle dalam bahasa
Indonesia. Maka jadilah lagu Dinding Pemisah yang berhasil mengharu biru
masyarakat Indonesia sepanjang tahun 1993. Sebagian besar materi album
ini memang lagu-lagu mandarin yang dirubah lirik dan diaransemen dengan
balutan disko dangdut. Komposisi musik yang ringan dan enak didengar
dipadu dengan pengahayatan Merry yang menghanyutkan membuat album ini
laris manis di pasaran dan terjual lebih dari 1 juta keping. Sukses
album ini membuat nama Merry Andani melambung, bukan hanya di Indonesia
tetapi juga di Malaysia. Ia pun berhasil menyabet penghargaan BASF Award
untuk kategori Album disko dangdut Terlaris. Penyanyi bernama asli
Mariam Syarifah ini selanjutnya merilis album yang rata-rata sukses di
pasaran. Sebut saja “Prahara Cinta”,” Biarkanlah Ku Sendiri” dan “Mas,
Kamu koq loyo”. Kemudian lagu-lagu bernuansa oriental selama beberapa
tahun menjadi tren di Indonesia. Selain Merry Andani tercatat ada
beberapa penyanyi yang mengkhususkan menyanyikan lagu-lagu mandarin
dalam versi Indonesia. Yang sukes diantaranya ada Fitri dan Lavenia.
33. DEWA – CINTAILAH CINTA (AQUARIUS, 2002) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Setelah sukses album Bintang Lima, Dewa semakin percaya diri untuk
merilis album berikutnya yang berjudul “Cintailah Cinta”. Dengan materi
album yang begitu kuat dan banyaknya lagu yang berpotensi menjadi hits
album ini akan dengan mudah memikat hati para pecinta musik Indonesia.
Maka sang Master Ahmad Dhani pun mematok angka 3 juta keping sebagai
target. Sayangnya, meskipun album ini sangat populer dan melahirkan
banyak hits, ternyata penjualan kasetnya hanya mencapai angka sedikit di
atas satu juta keping. Bagaimanapun, ini teteplah album yang luar
biasa. Mengingat tak banyak band di Indonesia yang albumnya terjual
jutaan kopi. Sesuai dengan judul albumnya”Cintailah Cinta”, lagu-lagu di
album ini memang bertaburan kata-kata cinta. Cobalah simak lagu Pupus,
Kasidah Cinta, Kosong, Mistikus Cinta dan Air Mata yang tampil dengan
nuansa klasik ala The Beatles yang menghanyutkan. Yang menjadi lagu
jagoan di album ini adalah lagu “Arjuna Mencari Cinta” yang kemudian
berubah menjadi “Arjuna” saja setelah dituntut seorang penulis novel.
Video klip lagu “Arjuna” awalnya akan disutradarai oleh Dimas
Djayadiningrat, tapi kemudian Dimas berubah pikiran sehingga Dhani
menyutradarai sendiri video klip lagu ini. Dewa makin memantapkan
posisinya sebagai band papan atas yang tak tergoyahkan oleh gempuran
band-band baru. Terbukti, mereka terpilih sebagai group pop terbaik.
Bahkan lagu Arjuna meskipun penuh kontroversi, berhasil terpilih
sebagai lagu alternative terbaik di ajang musik tahunan AMI Awards 2002.
34. BETHARIA SONATA –HATI YANG LUKA (MUSICA, 1987) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Sri
Betharia Sonatha atau lebih dikenal sebagai Betharia Sonata memulai
debut pertamanya pada tahun 1981 lewat album “Kau Tercipta Untukku”. Selama bertahun-tahun penyanyi kelahiran 14 Desember 1962 ini
bergantung pada tangan dingin Rinto Harahap. Berkat Rinto harahap
terciptalah album Kau unuk Siapa, Aku ingin cinta yang nyata, dan Aku
tak ingin Sandiwara. Di akhir 80an Betharia mulai melirik pengarang lagu
lain, dan dipilihlah Obbie Messakh yang memang sedang top-topnya
sebagai pencipta lagu. Tak disangka, lagu “Hati yang Luka” ciptaan Obbie
mesakh ternyata disukai banyak orang. Suara Betharia Sonata yang lembut
mengiba pun terdengar dimana-mana. Kesuksesan Betharia Sonata ternyata
bukan tanpa sandungan. Mendadak seorang menteri Orde Baru mengomentari
dan melarang lagu karya Obbie Messakh yang meratap-ratap ini. Tapi
itulah masyarakat Indonesia, semakin dikritik dan dilarang justru
menjadikan album ini semakin laris manis dan bergema di hampir setiap
sudut rumah Indonesia. Kasetnya terjual mencapai angka 1 juta keping.
Sehingga ia pun meraih Golden Casette HDX Award sebagai album terlaris.
Selanjutnya banyak lagu-lagu yang mengekor kesuksesan lagu ini baik
lirik maupun musiknya. Obbie mesakh sendiri kemudian menyanyikan lagu
sekuel berjudul “ Jawaban Hati yang luka” yang ternyata cukup sukses.
35. JOSHUA – AIR (SELECTA,1998) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Joshua adalah tiga bersaudara dari pasangan Jedy Suherman dan Lisa
Suherman. Penyanyi cilik kelahiran Surabaya, 3 November 1992 ini memulai
rekaman menyanyi pertamanya pada tahun 1995, tetapi album ini tidak
bisa diedarkan. Tanpa putus asa, Joshua membuat album lagi dan membuat
album pertamanya Cit Cit Cuit. Akhir tahun 1995 ia memulai album
keduanya Kapal Terbang yang diedarkan pada Maret 1997. Setahun kemudian
pada Maret 1998 Jojo (nama panggilan akrab Joshua) meluncurkan album Air
yang melambungkan namanya. Lagu karya Papa T Bob ini ternyata sangat
disukai anak-anak bahkan orang dewasa. Berkat album ini Jojo berhasil
mempopulerkan istilah “diobok-obok”. Video klip lagu “Air” yang
menampilkan tingkah kocak Tukul memang sangat memorable. Kasetnya laris
manis dan terjual mencapai 1 juta keping. Kemudian Joshua merilis album
“Donat” pada tahun 1999 dan Lonjak lonjak pada tahun 2000. Selain
sebagai penyanyi cilik, Joshua juga terkenal sebagai bintang iklan,
presenter, pemain sinetron dan film layar lebar. Karir Joshua mulai
menurun sejak beranjak remaja. Di tahun 2008, setelah lama menghilang
akhirnya Anak Ajaib kembali lagi. Namun kali ini dengan Band-nya yg
dinamakan Join side, membawakan lagu “O box part 2”. Yap, ini adalah
versi baru lagu “diobok obok” yang dulu pernah membesarkan namanya. Tapi
kali ini dengan sentuhan rock, dan liriknya dirubah menjadi lebih
dewasa.
36. JAMRUD – SIDNEY 090102 (LOGISS, 2002) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Berkat kesuksesan album Ningrat, Jamrud mendapat bonus istimewa dari
sang produser Log Zhhelebor yaitu Liburan di Australia sekaligus merekam
seluruh materi album kelima disana. Album yang kemudian diberi judul
“Sidney 090102” ini yang dipromosikan besar-besaran. Konon biaya
promosinya mencapai milyaran. Hampir semua lagu di album ini dibuat
video klip. Merekapun menggelar tour di 50 kota di Indonesia. Hasil
jerih payah mereka tak sia-sia, album yang direkam di studio 301 sidney
ini terjual mencapai 1 juta keping. Lagu-lagu mereka yang memang ear
catching populer dimana-mana. Siapa tak kenal lagu“Aku, kau dan Ibumu”,
“Telat 3 Bulan”,Naksir Abis”, dan “Waktu Ku Mandi”. Lirik-lirik di album
ini memang terkesan makin berani dan nakal. Tak mengherankan kalau
album ini menuai banyak protes. Namun para personel Jamrud menanggapi
dengan enteng. “Buat saya protes itu wajar, Sebuah karya pasti ada pro
dan kontranya. Tapi yang jelas saya cuma menangkap sesuatu yang terjadi
di sekeliling kami,” ujar Aziz yang kemudian diangguki oleh personel
Jamrud yang lain, Krisyanto (vokal), Ricky (bas), dan Herman (drum).
Terlepas dari semua kontroversi, tak bisa dipungkiri komposisi dan hasil
akhir prodduksi album ini memang bagus. Terbukti, album ini pun meraih
penghargaan Album Rock Terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia 2002.
Band asal cimahi ini juga terpilih sebagai Biangnya musik di ajang Gen-B
Extra Joss Award 2002.
37. UNGU – MELAYANG ( TRINITY, 2005) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Ungu terbentuk tahun 1996. Motor pembentuknya adalah Ekky
(gitar,belakangan keluar digantikan Oncy) dan saat itu vokalisnya adalah
Michael, sedangkan drum dipegang oleh Pasha Van derr Krabb. Tahun 1997,
saat Ungu hendak manggung, Pasha Van derr Krabb 'menghilang' dan
posisinya digantikan oleh Rowman. Enda yang sebelumnya adalah
roadies-nya Ekky juga ikut bergabung dengan Ungu.Tahun 2000, Ungu mulai
mempersiapkan album pertama mereka, yang akhirnya dirilis 6 Juli 2002
bertajuk Laguku. Single pertama album ini, "Bayang Semu" menjadi
soundtrack sinetron ABG (RCTI). Meski terbilang sukses, album ini baru
mendapat Platinum Award setelah hampir 2 tahun album ini dirilis. Album
kedua Ungu Tempat Terindah dirilis Desember 2003. Album ini menjagokan
"Karena Dia Kamu" sebagai single pertama dan "Suara Hati" dipilih
sebagai single kedua. Bisa dibilang album ini lebih laris dibandingkan
album pertama yang terjual 150 ribu keping. Namun ternyata belum juga
mampu membesarkan nama Ungu. Mereka hampir putus asa dan berencana bubar
seandainya album ketiga mereka tidak juga sukses di pasaran. Namun
Tuhan berencana lain, album ketiga mereka yang bertajuk “Melayang”
justru meledak di pasaran. Sejak single pertama “Demi Waktu” mengudara
dimana-mana, tanda-tanda kesuksesan Ungu mulai terlihat. Satu persatu
lagu dari album ini menjadi hits. Sebut saja “Seperti yang dulu, Sejauh
mungkin dan tercipta untukku. Album ini laris manis hingga mencapai
angka penjualan 1 juta keping. Ungu pun meraih predikat sebagai Group
band paling ngetop dalam gelaran SCTV Awards 2007.
38. ANIS MARSELLA – PUSING LAGI (HP RECORD, 1992) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Anis Marsella adalah penyanyi bersuara lembut temuan Jeffry Bulle. Ia
mulai dikenal sejak menyanyikan lagu “Amoy Goyang Dangdut”dan “Amoy
jatuh cinta” yang bernuansa oriental. Selanjutnya ia berhasil menggebrak
pasar musik disko dangdut lewat lewat lagu “Pusing Lagi”. Lagu ini
terdengar dimana mana. Kasetnya terjual hingga 1 juta keping. Ia pun
meraih BASF Award untuk kategori album disko dangdut terlaris. Penyanyi
kelahiran Bandar lampung ini pun menjadi sangat terkenal. Wajahnya
setiap hari menghiasi layar kaca. Seiring popularitasnya, kabar tak
sedap pun muncul. Berhembus kabar entah darimana bahwa suara yang
terdengar dari kasetnya yang laris manis itu adalah suara kakaknya. Ia
dituding hanya menjual tampang dengan modal lypsinc di televisi. Tuduhan
ini tentu saja membuat cewek cantik ini meradang. Ia berusaha
meyakinkan masyarakat bahwa suara dalam rekaman itu adalah benar
suaranya. Anjing menggonggong khafilah berlalu. Begitulah, nyatanya Anis
makin eksis di jagat disko dangdut. Bersama Baby Ayu dan Merry Andani
ia membentuk Trio Bam yang sukses melahirkan hits “Itu Bibir jangan
Memble”. Cewek yang menyukai gaya rambut pendek ini juga sukses dengan
hits ”Anak Mama” ciptaan Doel Sumbang bersama kwartet HP Girls.
39. EUIS DARLIAH – APANYA DONG (DD RECORD, 1982) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Euis Darliah adalah contoh penyanyi yang merangkak dari
bawah sebelum akhirnya berhasil terkenal. Mengawali karir menyanyi
dengan menjadi penyanyi di kelab malam, dia kemudian bergabung dengan
grup Antique Clique bersama Renny Asmara (drum), Ninik Kastanya (alto
sax), Evy Martha (bass) dan Reza Anggoman (gitar, organ) pada Februari
1975. Mereka kemudian mengikuti Festival Band Wanita se-Indonesia pada
bulan April 1975. Penampilan panggung Euis yang gila-gilaan membuat band
ini banyak disukai dan menjadi bintang panggung malam itu meskipun
tidak berhasil menjadi juara. Grup ini sempat show ke banyak kota tapi
kemudian bubar. Euis kemudian kembali bersolo karir dan 'ditemukan' oleh
Titiek Hamzah yang mengajaknya berduet dengan Hetty Koes Endang
membawakan lagu Siksa yang kemudian menjadi juara Festival Lagu Populer
Indonesia tahun 1981. Setahun kemudian Euis ditangani oleh Titiek Puspa
dan menghasilkan album Apanya Dong ini. Tidak disangka album ini terjual
mencapai 1 juta keping dan langsung mengangkat karier Euis ke puncak
yang paling tinggi di blantika musik Indonesia. Euphoria sukses lagu ini
berimbas dengan seragamnya lagu-lagu yang dirilis pada masa itu,
lengkap dengan tambahan kata 'dong'. Euis sendiri sempat merilis Apanya
Dong 2 dan Dicoba Dong. Album ini adalah pencapaian terbesar Euis
Darliah karena setelah ini tidak ada lagi albumnya yang menyamai
kesuksesan Apanya Dong.
40. JUNIOR – BUJANGAN (BILLBOARD, 1996) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Pada tahun 1996 publik Indonesia diingatkan kembali pada era kejayaan
Koes plus, dengan munculnya album “Bujangan” yang dibawakan oleh Junior.
Personel band Junior sebagian besar memang anak-anak dari personel Koes
Plus. Maka tak mengherankan bila Junior berusaha mempopulerkan kembali
lagu-lagu yang pernah membesarkan nama orangtua mereka di jagat musik
tanah air. Mereka adalah David (vokal,rhytm), Hendry (Gitar, keyboard),
Paul (Bass) dan Rico (Drum). Tak disangka album perdana mereka ini
meledak di pasaran dan kasetnya konon terjual mencapai 1 juta keping.
Lagu Bujangan tiba-tiba kembali populer. Pada saat itu, ketika kita
berpergian naik bis umum, maka kita akan sulit menghindari lagu
“Bujangan”. Karena rasanya semua pengamen menyanyikan lagu ini. Album
Bujangan ini berisi tujuh lagu lama yang pernah dipopulerkan Koes Plus
dan Koes Bersaudara serta satu lagu baru yang diciptakan oleh Paul
Junaid yang berjudul Cinta Baru. Semua lagu di album ini menjadi hits.
Sebut saja lagu Kembali ke Jakarta, Hatiku beku, serta Manis dan
Sayang. Berkat lagu Bujangan yang sedemikian populer Junior
pun didaulat untuk memeriahkan panggung penutupan PON XIV di Stadion
Utama Senayan 20 September 1996 yang kemudian mengundang antusiasme
penonton.
41. HADDAD ALWI & SULIS – CINTA ROSUL 2 (M RECORD, 2000) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Sukses album Cinta Rosul membuat jutaan orang penggemar sholawat
menunggu-nunggu apalagi yang akan dibuat Haydar Yahya CS ini. Maka tak
menunggu lebih lama dirilislah seri kedua album Cinta Rosul dengan hits
pertama “Ummi”. Album ini kembali mendapat sambutan luar biasa. Suara
Haddad Alwi dan Sulis yang menyayat nyayat menyanyikan lagu Ummi
terdengar dimana-mana. Kabarnya album ini terjual lebih dari 1 juta
keping. Lagu-lagu seperti Nurul Mustofa dan Ya Abaz Zahro kembali akrab
di telinga para pecinta nasyid. Sebenarnya album ini hanya merecycle
lagu-lagu nasyid klasik dengan balutan musik yang sangat Indonesia.
Kekuatan album ini tentu saja terletak pada kemampuan interpretasi
penyanyinya. Haddad Alwi dan Sulis begitu menyatu dalam penghayatan yang
menghanyutkan pendengar. Kesuksesan album seri Cinta Rosul membuat
Haddad alwi dan Sulis kebanjiran job manggung. Bahkan Sulis kemudian
menerima tawaran main sinetron. Hingga kini telah belasan album cinta
rosul beredar , diantaranya tujuh seri album cinta rosul regular sisanya
album cinta rosul edisi khusus dan kompilasi. Konon dari seluruh seri
album Cinta Rosul, kaset dan cdnya telah terjual lebih dari 7 juta
keping. Belum termasuk bajakannya yang kabarnya mencapai puluhan juta
keping. Dalam salah satu edisi khusus album Cinta Rosul Haddad Alwi dan
Sulis pernah diiringi oleh Philarmonic Orchestra dari Melbourne dan
Sidney.
42. NAFA URBACH – HATIKU BAGAI TERPENJARA (HP RECORD, 1996) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Diawal kemunculannya, Nafa Urbach sering dikait-kaitkan dengan Nike
Ardilla. Ia dianggap mirip dengan mendiang Nike Ardilla dan
disebut-sebut sebagai pengganti Nike. Penyanyi kelahiran Magelang 19
september 1980 ini pertama kali ditemukan oleh Deddy Dores, yang
kemudian menawarinya untuk membuat album rekaman. Album pertama dirilis
pada tahun 1995 dengan judul ”Bagai lilin kecil”. Ternyata album ini
cukup sukses di pasaran. Nama Nafa Urbach mulai dibicarakan orang dan
menghiasi pemberitaan erbagai media. Setahun kemudian ia merilis album
kedua “Hatiku Bagai Terpenjara”. Nafa tampak lebih percaya diri dalam
album ini. Video klipnya warawiri di televisi setiap hari. Lagu “Hatiku
Bagai Terpenjara” yang diciptakan Oleh Deddy Dores pun segera mencuri
hati pencinta musik tanah air. Kasetnya pun laris manis hingga 1 juta
keping. Sehingga Nafa pun meraih HDX award untuk kategori kaset
terlaris. Selanjutnya Nafa mengeluarkan album yang semuanya sukses di
pasaran, diantaranya ada Hati yang Kecewa, Hati tertusuk cinta, dan
Hatiku Bagai di sangkar emas. Karir Nafa makin bersinar. Ia mulai
menjajal dunia akting dengan bermain di sinetron Deru Debu. Ia pun
kebanjiran tawaran bermain sinetron. Wajahnya setiap hari menghiasi
layar tv lewat sinetron yang berbeda-beda. Sehingga kemudian ia lebih
dikenal sebagai bintang sinetron daripada penyanyi. Setelah menikah Nafa
meninggalkan dunia sinetron, namun ia tak begitu saja meninggalkan
dunia tarik suara yang telah membesarkan namanya. Ia tetap mengeluarkan
album, meski belakangan albumnya kurang mendapat respon dari masyarakat.
43. ADI BING SLAMET – POP ANAK2 VOL.2 (REMACO, 1976) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Dari banyaknya penyanyi anak-anak yang bertaburan di sepanjang era
tujuhpuluhan, hanya segelintir penyanyi cowok, dan tentu saja Adi Bing
Slamet yang paling menonjol. Lahir dari keluarga Bing Slamet yang
seniman hebat tentu membuat jalan Adi lebih 'lapang' untuk bisa
berkarir. Album keduanya ini adalah album yang paling sukses karena dari
album ini muncul hits yang membawa nama Adi melambung tinggi, sekaligus
hits yang paling melekat dengan sosoknya bahkan sampai saat ini. Lagu
itu berjudul Mak Inem Tukang Latah. Lagunya memang kocak, ditambah
videoklip-nya yang menampilkan Wolly Sutinah sebagai model memang sangat
memorable. Konon album produksi Remaco ini terjual mencapai 1 juta
keping. Sukses di dunia rekaman kemudian berlanjut sebagai pemain film
yang cukup berhasil. Wabah Adi pun melanda anak-anak Indonesia saat itu.
Tidak terhitung banyaknya anak-anak cowok saat itu yang meniru gaya
berpakaian dan tentu saja model rambut Adi yang legendaris. Adi memang
luar biasa di masa kecilnya. Kemudian ia banyak menelurkan album
anak-anak yang rata-rata sukses di pasaran. Namun tak ada yang menyamai
bisa menyamai sukses lagu Mak Inem Tukang Latah. Di era sembilanpuluhan
lagu ini dipopulerkan kembali oleh Eza Yayang, kali ini dengan judul “Eh
Copot”.
44. IIS DAHLIA – TAMU TAK DIUNDANG ( RAJAWALI RECORD, 1991) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Iis Dahlia memang tergolong penyanyi dangdut papan di
negri ini. Siapa sangka dulunya dia sama sekali tidak berniat menjadi
penyanyi dangdut. Sejak awal meniti karir, musik yang dibawakannya
adalah pop dan bahkan rock karena saat itu memang banyak lady rocker
bermunculan setelah sukses Nicky Astria. Namun tawaran rekaman rupanya
justru datang dari label dangdut. Meskipun setengah 'terpaksa', akhirnya
Iis menerima tawaran itu. Album pertamanya Juned tidak sukses, tapi
tidak lantas membuat penyanyi bernama asli Iis Laeliah ini 'kabur' dari
musik dangdut. Dia terus ngedangdut, sampai akhirnya album keduanya Tamu
Tak Diundang ini dirilis dan berhasil meledak di pasaran. Nilai jual
album ini barangkali didukung oleh videoklipnya yang seperti sinetron,
sesuai dengan isi lagunya. Ada adegan perkawinan Iis dan tiba-tiba sang
'tamu tak diundang' datang dan mengacaukan acara, karena sang tamu
ternyata istri mempelai pria. Iis menyanyi begitu menghayati sampai
terdengar meratap-ratap dan berurai airmata. Trade mark inilah yang
akhirnya melekat pada image Iis sebagai penyanyi dangdut melankolis.
Album ini konon terjual sampai satu juta keping dan berhasil mendapatkan
penghargaan HDX Awards kategori album dangdut terlaris. Pencapaian yang
luar biasa dan membuktikan bahwa pilihan Iis untuk berkarir di musik
dangdut adalah sangat tepat.
45. IWAN FALS – SARJANA MUDA (MUSICA, 1981) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Iwan Fals adalah seorang musisi pejuang yang paling banyak memiliki masa fanatik.
Karya-karyanya yang kritis banyak digemari musisi-musisi masa kini.
Penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto ini merilis album professional
pertamanya pada tahun 1981 dengan judul “Sarjana Muda” di bawah bendera Musica Studio. Album ini berisi lagu-lagu Iwan Fals yang bisa dibilang mewakili keadaan masa itu seperti Oemar Bakri, yang berkisah tentang guru old-fashioned yang harus berhadapan dengan dinamika kehidupan sekolah di kota besar atau Sarjana Muda yang berkisah tentang lulusan sarjana yang kesulitan mencari kerja.Lagu-lagu dalam album ini kental dengan warna balada yang menjadi ciri khas Iwan Fals dan menggunakan gaya country and western dengan mengandalkan banjo, harmonika dan biola.Penata musik album ini adalah Willy Soemantri, didukung oleh Amir Katamsi. Pengisi permainan biola (yang amat dominan pada setiap lagu) adalah Luluk Purwanto, seorang pemain musik beraliran jazz yang cukup dikenal di Indonesia. Sebagai bintang tamu tampil pula Idris Sardi, seorang pemain biola kawakan, yang memberikan sentuhan dixieland yang jenaka dalam lagu Oemar
Bakri. Hasilnya album ini sangat laris di pasaran. Sehingga Iwan Fals
dianugrahi Golden Record karena kasetnya terjual mencapai 1 juta keping.
Semua lagu di album ini berhasil menjadi hits. Namun yang paling
fenomenal saat itu adalah lagu Oemar Bakrie. Sepanjang karir bermusiknya
Iwan fals telah merilis puluhan album yang rata-rata sukses di pasaran.
46. EVIE TAMALA – SELAMAT MALAM (BLACKBOARD, 1995) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Evie Tamala adalah seorang penyanyi dangdut dengan image elegan. Image
itu tertanam sejak ia keluar dari MSC dan mulai memproduseri albumnya
sendiri. Ia memulai debutnya sebagai produser lewat album “Selamat
Malam”. Lagu dangdut romantis ini diciptakan sendiri oleh Evie Tamala.
Sepanjang tahun 1995 hingga 1997 bisa dibilang ini adalah lagu dangdut
paling populer. Kasetnya terjual mencapai 1 juta keping dan berhasil
meraih tiga piala dalam Anugerah Dangdut 1997, termasuk lagu terbaik
pilihan juri dan terfavorit pilihan pemirsa. Evie berhasil memikat
pencinta musik dangdut meski tanpa menggunakan lirik lagu yang vulgar
dan tanpa goyangan. Bahkan dua lagu yang menghuni album ini video
klipnya berhasil menembus MTVasia yang saat itu ada di Hongkong. Lagu
itu adalah Selamat Malam dan Sebuah Janji yang video klipnya dibuat oleh
Rizal Mantovani. Di album selanjutnya ia merecycle karya-karya besar
Rhoma Irama diantaranya Janji, sedingin Salju dan lukaku. wanita bernama
Asli Cucu Suryaningsih ini kembali membuat terobosan, semua lagu di
album ini dibuat video klip. Tak tanggung tanggung, lokasi pembuatan
video klipnya semuanya di luar negeri. Mulai dari Prancis, italia,
Amerika , hingga Mesir. Gebrakan selanjutnya saat ia merilis album
Kasmaran pada tahun 1999. Ia berhasil membuat khalayak terhenyak lewat
single pertama “Aku Rindu Padamu” yang sangat enak didengar meski tanpa
suara gendang dan suling. Yap, lagu ini memang formatnya unplugged
sehingga yang terdengar hanya alat musik gitar dan biola. Video klipnya
pun keren, menampilkan suasana live unplugged di sebuah kafe lengkap
dengan musisi pengiring berwajah bule.
47. JAMAL MIRDAD – PERAWAN DESA (MUSICA, 1981) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Jamal Mirdad adalah salah satu penyanyi hasil temuan A. Riyanto yang
sangat berhasil. Album pertamanya ini betul-betul meledak dan membawanya
menjadi penyanyi yang sangat terkenal pada masa itu. Materi vokal Jamal
yang khas membuatnya gampang dikenali. Bahkan kemudian muncul
penyanyi-penyanyi pria baru yang meniru karakter dan cara bernyanyi
Jamal Mirdad, sebut saja nama Ade Putra atau bahkan Jamil Mirzad. Album
Perawan Desa ini diotaki langsung oleh A. Riyanto, menghasilkan hits
legendaris “Hati Selembut Salju”. Hampir semua lagu di album ini menjadi
hits, dan barangkali memang inilah album masterpiece dari Jamal Mirdad.
Penyanyi kelahiran Kudus 7 mei 1960 ini bertahan dalam genre pop manis
(sweet pop) hingga tahun 1986. Kemudian ia mulai membawakan lagu-lagu
jenaka yang ternyata sukses di pasaran. Diantaranya adalah Jamilah, Siti
Julaiha, Maryam Soto, Baru Lima menit dan Suka-suka, yang belakangan
diremake oleh Duo Maia. Sukses sebagai penyanyi membuat suami Lidya
Kandau ini mendapatkan banyak taran main film. Bahkan ia pernah meraih
piala citra lewat perannya dalam film Ramadhan dan Ramona. Namun
meskipun Jamal meraih sukses di dunia akting, ia tetap mengutamakan
dunia tarik suara yang telah melambungkan namanya. “Sulit bagi saya
untuk pisah dari dunia musik”, itulah yang dikatakan Jamal Mirdad suatu
ketika.
48. OPICK – ISTIGHFAR (FORTE,2005) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Aunur Rofiq Lil Firdaus atau lebih dikenal dengan nama Opick
merilis album pertama pada tahun 1996 dengan judul “Pasar Malam di
Kepalamu”. Di album ini ia menggunakan nama Au Nur. Sayangnya album yang
penuh nuansa idealis ini kurang mendapat respon dari publik. Pada tahun
2003 penyanyi kelahiran Jember 16 Maret 1974
ini kembali merilis album berjudul “Tak ada habisnya” yang bergenre
musik rock. Kali ini ia memakai nama Opick.Sayangnya album ini pun
kurang sukses di pasaran.
Ia kemudian menyebrang ke jalur musik religi pada tahun 2005. Sebuah
album yang bernuansa islami pun dirilis dengan judul “Istighfar”. Lagu
andealan “Tombo Ati” terdengar dimana-mana. Dalam bulan pertama setelah
dirilis, album ini mampu mencetak dobel platinum dengan penjualan lebih
dari 300 ribu keping. Hingga kini penjualannya telah menembus angka 1
juta keping dan mendapat penghargaan multi platinum award. Lagu Tombo
ati kemudian menjadi trade mark Opick hingga saat ini. Album ini banyak
melahirkan hits diantaranya Astaghfirullah (duet bersama Jeffry al
Buchori), Alhamdulillah (Duet bersama Amanda), dan Bila waktu tlah
berakhir yang sering dinyanyikan para pengamen.Karena aktivitasnya dalam
lagu Islami, Opick dinobatkan sebagai duta grup musik Islami Nasyid oleh
lembaga ANN (lembaga nasyid nusantara). Di tahun 2006 ia merilis album
religi keduanya “Semesta Bertasbih” yang menampilkan duet bersama Melly
Goeslaw dalam salah satu lagu.
49. STINKY – SELF TITLED ( BULLETIN, 1997) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Stinky yang terlahir dari sebuah SMA di Jakarta Barat pada tahun 1992
ini menggunakan Sigung (hewan pada komik Donald Bebek) sebagai logo
grup. Sigung adalah binatang yang memiliki senjata pamungkas dengan
baunya tapi sebenarnya dia adalah binatang romantis. Makanya mereka
lebih suka pakai nama itu dan kesan romantis itu bisa terdengar dari
tema lagu - lagu yang mereka mainkan. Lewat lagu romantis pula nama
Stinky berkibar. Band yang terdiri dari : Andreas Tulany [Vokal], Edy
Suryo Triputrianto [Drum], Ndhak Surahman Hartono [Gitar], Helman
Maulana [Gitar] dan Irwan Batara [Bas] semula adalah band rock. Stinky
yang juga bisa berarti Satu Pikiran, S berarti satu Tinky berarti
Thinking. Setelah beberapa kali mereka menjuarai festival musik, mereka
membuat demo - demo yang ditawarkan hampir kepada semua perusahaan
rekaman di Jakarta. Waktu itu konsep musiknya rock, dan ternyata tak
menarik minat produser sehingga stinky pun ditolak. Stinky lantas
banting setir. Dari rock mereka mencoba peruntungan di jalur pop. Disaat
mereka sudah putus asa Irwan pun mencoba menciptakan lagu pop. Setelah
tiga tahun bergerilya dengan mengirim demo, akhirnya Billboard tertarik.
Agustus 1995 Stinky mulai kontrak dan mulai merilis album pertama
sampai beredar pada tahun 1996. Album pertama mereka hanya bertitel nama
group “Stinky”. Sebagai single pertama dipilihlah lagu “Mungkinkah”,
yang ternyata sangat digemari oleh masyarakat pada saat itu. Setelah
lebih dari setahun beredar kabarnya album ini mencapai angka penjualan 1
juta keping. Selanjutnya Stinky merilis album kedua “JTD” yang juga
sukses di pasaran.
50. ELVY SUKAESIH – KARENA LIRIKAN (REMACO, 1978) TERJUAL 1 JUTA KEPING
Sukses lagu “Pengalaman Pertama” yang dinyayikan A Rafiq
membuat seorang Husein Alaydrus tergoda untuk membuat versi baru lagu
ini. Maka jadilah lagu “Karena Lirikan” yang dinyanyikan oleh Elvy
Sukaesih. Tak disangka ternyata lagu ini lebih laris dari versi A Rafiq.
Konon album ini terjual mencapai 1 juta keping. Berkat album ini harga
kaset pun naik menjadi Rp. 2250. Hal ini, tentu saja membuat gerah
Yukawi dan A Rafiq yang merasa memiliki
lisensi lagu ini. Lagu yang aslinya berasal dari india ini semakin
memanaskan sengketa dua perusahaan rekaman terbesar saat itu, Remaco dan
Yukawi. Aksi saling menuntut dari dua perusahaan rekaman ini memang
sudah berlangsung sejak tahun 1975. Berkat album ini Elvy pun meraih
Golden Plate Award dari Remaco. Di akhir 70an musik dangdut terasa
begitu mendominasi pasar kaset di Indonesia. Bahkan penyanyi-penyanyi
pop banyak yang dipaksa membuat album dangdut oleh para produser. Ini
tentu saja berkat kesuksesan si raja dangdut Rhoma Irama dan ratunya
Elvy Sukaesih. Setelah hengkang dari Soneta pada 1975, karir Elvy
benar-benar makin cemerlang. Album-albumnya selalu laris di pasaran.
Jadwal manggungnya sangat padat. Bahkan ia pun menerima tawaran
membintangi banyak film. Tak terhitung lagi prestasi-prestasi yang
ditorehkan wanita kelahiran 25 juni 1951 ini. Puncakanya ketika ia
menggelar konser di Jepang pada tahun 1991. Ia benar-benar sukses
menggoyang penonton gedung Shibuya, Tokyo. Bahkan majalah musik
bergengsi Japan Music Magazine memberi Elvy penghargaan sensasional
sebagai The Best Tokyo Live Show 1991. Padahal tahun yang sama artis
kondang dunia, Madonna juga pentas di Jepang.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar