Kamis, 13 Februari 2014

Kebakaran Permukiman Padat di Nunukan


Kamis (30/1/2014) sekitar pukul 10.00 warga di Sungai Bolong, Jalan Hasanuddin, khususnya RT 09, Kelurahan Nunukan Utara, Kecamatan Nunukan dibuat panik karena kebakaran. Angin yang bertiup kencang dari laut kearah pemukiman penduduk, membuat lidah api begitu cepat menjilat puluhan rumah warga. Bahan bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu, mempercepat api melahap rumah rumah penduduk.
Darimana sebenarnya asal api itu? “Ini awalnya dari rumah Pakcik Air,” kata seorang ibu yang enggan menyebutkan namanya.
Adi warga lainnya mengaku melihat asal api dari rumah Pakcik Air.
Disebut Pakcik Air, karena pemilik rumah dulunya bekerja menjual air kepada warga.
Basrul warga lainnya mengatakan, kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 10.00. “Ini dari rumahnya Pakcik Air, rumah si Masni. Dia kan lari ke sini berteriak. Dia bilang kebakaran-kebakaran, aku masak air kebakaran. Nah kita lihat api sudah membesar, kami tidak perduli di situ,” ujarnya.
Dalam keadaan panik, Basrul berupaya menyelamatkan orang tuanya yang sedang sakit. “Sesudah itu saya tidak pikir sudah. Yang saya buat menyelamatkan orang tuaku dan menyelamatkan barangku saja. Saya tinggalkan saja itu barang, ada istriku menjaga” ujarnya.
Ia memperkirakan ada 50 rumah yang ludes terbakar di kawasan itu. “RT 09 saja yang kena,” ujarnya.
Basrul lebih beruntung, karena musibah kebakaran dimaksud, tak membuat rumahnya ikut terbakar.
“Alhamdulillah tidak terbakar,” ujarnya.
Ratna, warga lainnya menceritakan, sebelum kejadian ia sedang memasang bibit rumput laut, sekitar 10 meter dari kediaman Pakcik Air. Saat itu Masni, anak pemilik rumah sedang memasak air.
“Sekali anaknya cerewet. Pas anaknya cerewet dia antar sama neneknya di tempat kami pasang rumput laut. Dia masak air panas itu. Setelah itu kebakaran,”ujarnya.
Ratna mengaku sempat menyelamatkan barang-barangnya. “Ada, cuma tidak tahu kemana sudah ini,” ujarnya yang mengaku kediamannya tidak ikut terbakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar